Oke sob kali ini saya akan menshare laporan PKL saya di UPT.Balai Yasa Yogyakarta, untuk lebih jelas nya langsung aja kitsimak....
LAPORAN
KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI
UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA
TANGGAL
15 OKTOBER 2012 S/D 5 JANUARI 2013
Disusun dalam rangka melengkapi
syarat penilaian Praktik Kerja Industri
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
3 Yogyakarta
Program Studi Keahlian : Teknik
Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik
Pemesinan
Disusun
oleh :
Nama : Alfin Rindi Widiyanto
NIS : TP.1113775
PEMERINTAH KOTA
YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN NEGERI 3 YOGYAKARTA
Jl.RW.
Monginsidi 2 Jetis, Yogyakarta 55233 Telp./Fax. (0274) 513503
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan ini telah diperiksa, diuji
dan disetujui pada
Hari :
Tanggal :
Oleh :
Pembimbing
Industri Pembimbing
Sekolah
Jumadi Saryanto,
S.Pd.
NIP.
38809 NIP.19700205
200012 1 001
Menyetuji,
Ketua
Program Studi Keahlian
Suharno,
S.Pd.
NIP.
19721005 199801 1 002
Mengetahui,
An.
EVP. UPT. Balai Yasa Yogyakarta Kepala
SMK Negeri 3 Yogyakarta
Assistant
Manager Gol. Auxiliary
Suparna Drs.
Aruji Siswanto
NIP.
38801 NIP.
19640507 199010 1 001
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta karunia yang telah
dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menelesaikan praktik kerja industri
di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA dan sekaligus menyelesaikan laporan ini.
Laporan
ini kami susun berdasarkan tugas yang kami terima selama praktik kerja industri
di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA, kami ucapkan terima kasih yang tulus atas
bimbingan yang telah kami terima kepada :
1.
Drs. Aruji Siswanto selaku kepala
sekolah SMK N 3 YOGYAKARTA
2.
Suharno, S.Pd selaku ketua program
keahlian teknik pemesinan
3.
Saryanto, S.Pd selaku pembimbing
4.
Ir. Jhon Robertho selaku pimpinan
industri
5.
Suparna selaku kepala golongan AUXILIARY
6.
Jumadi selaku KSR AITK atau pembimbing
dari industri
Demikian laporan ini kami susun, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati
Yogyakarta,
5 Januari 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Belajar
didunia/industri merupakan bagian dari pendidikan system ganda. Pelajaran di
sekolah dan latihan kerja di dunia usaha/industri telah disusun sedemikian rupa
sehingga tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, siswa wajib mengikuti praktik
kerja industri ini dengan baik.
Praktik kerja
industri merupakan kerja terpadu yakni belajar dan bekerja pada situasi yang
sebenarnya dan bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja kepada siswa
sehingga mencapai keahlian dan sikap kerja yang professional. Dengan program
praktik kerja industri ini diharapkan iklim kerja di dunia usaha/industri dapat
di adopsi siswa dan dapat menambah ilmu pengetahuan serta teknologi dari dunia
industri.
B. Tujuan Kerja Industri
Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.
Memberikan pengalaman kerja yang
sebenarnya bagi siswa.
2.
Membentuk sikap kerja yang professional
bagi siswa.
3.
Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi
dari dunia usaha/industri.
C.
Manfaat
Praktik Kerja Industri
Praktik
kerja industri (PRAKERIN) memberikan manfaat bagi siswa untuk membentuk
perilaku dan mengembangkan potensi dirinya sebagai berikut :
1.
Disiplin
Dunia usaha/insdustri mempunyai
aturan-aturan dalam pelaksanaan pekerjaan setiap harinya. Tujuan ditetapkan aturan-aturan
tersebut adalah untuk mengatur pelaksanaan dan menjaga keamanan karyawan. Semua
karyawan harus mematuhinya, demikian juga dengan siswa yang melaksanakan
praktik kerja industri. Diantaranya : mematuhi peraturan yang berlaku dan
mengikuti pelatih yang di jadwalkan.
2.
Kerjasama
Ada banyak tenaga yang terlibat
dalam proses produksi dan akan dijumpai kesulitan-kesulitan maka diperlukan
kerjasama yang baik dan saling membantu sebagai sesuatu team work yang baik.
Sehingga iklim kerja yang kondusif.
3.
Inisiatif
Tugas/pekerjaan/langkah-langkah
tanpa perintah (prakarsa sendiri). Pada praktiknya nantinya tidak selamanya
siswa dibimbing dan diawasi karena kesibukan pembimbing industri. Maka siswa
dapat menangani pekerjaan tersebut dengan bekal dan pendidikan dan latihan
selama di sekolah sesuai prosedur yang telah ditentukan.
4.
Tanggung Jawab
Tanggung jawab artinya melaksanakan
pekerjaan/tugas dengan baik dan benar
sehingga menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar produksi.
Tanggung jawab tidak hanya dibebankan pada karyawan tetapi juga pada siswa yang
melaksanakan praktik kerja industri. Orientasi dunia usaha/industri adalah
profit/keuntungan maka kerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan hindari
bekerja sambil bergurau.
5.
Bertanya Bila Mengalami Kesulitan
Bila dalam menjalankan tugas atau
pekerjaan yang diberikan mengalami kesulitan maka bertanyalah. Bertanya
merupakan sikap kehati-hatian agar terhindar dari kesalahan yang fatal.
6.
Kebersihan
Bersih itu sehat, bersih itu indah,
bersih itu nyaman. Kebersihan merupakan bagian dari kesehatan dan keselamatan
kerja, sehingga akan mempengaruhi proses dan akan meningkatkan kualitas hasil
kerja
7.
Kreatif Mencari Informasi
Timbalah ilmu pengetahuan
sebanyak-banyaknya dari industri. Karena industri adalah tempat berkembangnya
teknologi. Banyak alat-alat atau mesin yang tidak terdapat di sekolah, untuk
itu kuasailah teknologi terbaru yang diterapkan di industri sampai pada
batas-batas anda diperbolehkan. Semakin banyak anda mendapatkan ilmu dan
pengalaman semakin bekualitas latihan kerja yang anda lakukan.
8.
Bekerja/Berlatih dengan hati-hati
Berhati-hati saat melaksanakan
pekejaan di industri. Perhatikan keselamatan kerja diri anda sendiri, orang
lain dahun lingkungan kerja anda.
BAB
II
PROFIL
dan SEJARAH INDUSTRI
A.
Sejarah
Berdirinya Industri
Balai
Yasa Yogyakarta adalah salah satu balai yasa memiliki PT. KERETA API (persero)
di jawa Balai Yasa didirikan oleh perusahaan perkeretaapian swasta milik
Belanda yaitu Nederland Indidche Spoorwag Matschapi (NIS) pada tahun 1914,
dengan nama bengkel Central Werkplats. Tugas utamanya adalah melaksanakan
overhaul lokomotif, gerbong, dan kerta. Pada tahun 1942 diambil alih oleh
pemerintah Jepang dan Perkeretaapian menjadi perusahaan kereta api pemerintah. Pada
tanggal 28 September 1945 perkeretaapian diambil alih oleh pemerintah
Indonesia. Nama perkeretaapian, yaitu Balai Karya, DKA, PNKA, PJKA, PERUMKA. Sejak
6 Juni 1959 namanya berubah menjadi Balai Yasa Yogyakarta dengan tugas pokok melaksanakan overhaul lokomotif
dan genset.
Balai
Yasa Yogyakarta dibangun di atas tanah seluas 128.800m yang terletak di jalan
koesbini no. 1 Yogyakarta. Bangunan yang berfungsi sebagai kantor los kerja
seluas 43.700m², daya listrik diambil dari PLN dengan kapasitas 1.1KVA.
Sebagian daya listrik cadangan ada tiga buah genset, masing-masing mempunyai
kapasitas kapasitas 500 KVA (AC), 80 KVA (AC), dan 133 KVA (DC).
System
telekomunikasinya dilayani dengan TOKA (Telepon Otomatis Kereta Api) yang
mempunyai 27 sambungan. Disamping TOKA, ada juga 2 sambungan telepon yang
dilayani PT. Telkom dan sebuah faximile. Selain itu juga memiliki wireless,
SIPERLOKA (System perawatan Lokomotif Kereta Api), SIPEKA (System pegawai
Kereta Api), SALOKA (System Logistik Kereta Api).
Mesin-mesin
perkakas yang dimiliki Balai Yasa Yogyakarta kurang lebih 647 unit yang
sebagian besar sudah tua usianya. Untuk pengujian lokomotif yang mengalami
perawatan didepan Balai Yasa Yogyakarta terdapat test track sepanjang 1.000m.
B.
Visi
dan Misi
1.
Visi:
Menjadi
penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang focus dalam pelayanan harapan stakeholders.
2.
Misi:
Menyelenggarakan
bisnis perkeretaapian dan bisnis penunjangnya. Melalui praktek bisnis dan modal
organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders
dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama yaitu: keselamatan,
ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan
C.
Ruang
Lingkup Industri
Di
UPT. Balai Yasa Yogyakarta merencanakan dan melaksanakan program pemeliharaan
serta perbaikan lokomotiv, pemeliharaan akhir (PA), semi pemeliharaan akhir
(SPA), perbaikan atau rehabilitasi (PB/RH) maupun modifikasi (MOD). Menjamin
kwalitas hasil pemeliharaan lokomotif. Melayani perbaikan kerusakan dari dipo
dan mempertahankan lok, yang siap beroprasi di lintas. Pemeliharaan fasilitas
kerja. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta melaporkan realisasi
anggaran pemeliharaan dan perbaikan. Melaksanakan hasil rekayasa teknik
lokomotif. Pendayagunaan sumber daya manusia dan umum.
D.
Program
Produksi Lokomotif Tahun 2012
Program
produksi lokomotif pada tahun 2012 di UPT. Balai Yasa Yogyakarta antara lain:
NO
|
JENIS
|
JUMLAH
|
KETERANGAN
|
1
|
LOKOMOTIF
|
112
|
Baik
|
2
|
KRD
|
6
|
Baik
|
3
|
KRDI
|
14
|
Baik
|
4
|
KRDE
|
8
|
Baik
|
5
|
GENSET
|
4
|
Baik
|
E. Struktur Organisasi UPT.Balai Yasa Yohyakarta
Keterangan :
EVP =
Excecutif Vice RN = Perencanaan AI = Auxiliary
President RA =
Rangka Atas TL = Traksi Listrik
QC =
Quality Control RB =
Rangka Bawah LG = Logam
FT =
Final Test KOM = Komponen PT =Perangkat Tukar
FK = Fasilitas Kerja DI = Diesel
1.
Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan,
perbaikan, perakitan kembali, alat-alat bantu mekanik dan pneumatic.
a.
Alat bantu berat :
·
Cooling unit
·
Brake system
·
Air control system
·
Peralatan pneumatic
b.
Alat bantu ringan :
·
Compressor
·
Cooler
·
Blower
·
Transmisi motor
2.
Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan,
perbaikan, dan perakitan kembali transmisi hidroulik.
a.
Perbaikan transmisi hidroulik lok besar
b.
Perbaikan transmisi hidroulik lok kecil
3.
Melaksanakan pengetesan alat-alat bantu
mekanik pneumatic dan transmisi hidroulik
a.
Pengetesan alat bantu mekanik
·
Pneumatic
·
Air brake system
·
Air control system
·
Compressor
·
blower
b.
Pengetesan transmisi hidroulik
·
Cooler
·
Cooling unit
Tugas
pokok golongan auxiliary yaitu:
1.
GK AI:
a.
Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan,
dan perakitan kembali alat-alat bantu mekanik pneumatic.
b.
Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan,
dan perakitan kembali transmisi hidroulik.
c.
Pengetesan alat-alat atau komponen
sebelum dikirim atau diambil oleh golongan rangka atas.
2.
KR AIB:
Melaksanakan
pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perakitan kembali alat-alat bantu
mekanik pneumatic.
3.
KSR AIBB
Pemeliharaan
dan perbaikan alat bantu berat ( cooling unit, Brake system, Air control
system, Peralatan pneumatic ).
4.
KSR AIBR
Pemeriksaan
dan perbaikan alat bantu ringan ( compressor, cooler, blower, transmisi motor )
5.
KR AIT
Melaksanakan
pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perakitan kembali Transmisi Hidroulik.
6.
KSR AITB
Melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan Transmisi Hidroulik Lokomotif besar
7.
KSR AITK
Melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikanTransmisi Hidoulik Lokomotif kecil
8.
KR AIP
Melaksanakan
pengetesan alat-alat bantu Mekanik Pneumatik dan Transmisi Hidroulik
9.
KSR AIPB
Pengetesan
alat bantu mekanik pneumatic, air brake, air control system, compressor dan blower.
10. KSR
AIPT
Pengetesan
Transmisi Hidroulik, Cooler dan Cooling System
CATATAN
:
Karena
Transmisi Hidroulik tidak ada produksi maka :
1.
AITK
Melaksanakan
pemeliharaan dan pebaikan Fan Radiator dan tugas pokok nya
2.
AITB
Melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan Blower dan Exhauster
BAB III
KAJIAN TEORI
A.
Cara
Mengatasi Apabila Terjadi Hot Engine Atau Motor Panas
1.
Apabila dalam perjalanan terjadi Hot
Engine atau Motor Panas kemungkinan gangguan akan terjadi pada :
a.
Water Temperatur Switch yang merupakan
sensor untuk suhu air pendingin untuk mengerjakan jendela radiator dan fan
radiator tidak bekerja
b.
Water Temperatur Switch bekerja dengan
baik namun system rangkaian listrik tidak berfungsi dengan baik.
c.
Poin 1 dan 2 baik namun system
pendinginnya tidak berfungsi.
2.
Untuk mengatasi penyebab-penyebab di
atas maka harus dilakukan hal sebagai berikut :
a.
Pemeriksaan terhadap kemungkinan gangguan
dari water temperature switch:
1)
Periksa kontraktor C1 dan C2 (ECR.1 dan
ECR.2) pada ruang CPF relaynya bekerja atau tidak.
2)
Apabila kontraktor bekerja dengan baik,
maka gangguan bukan pada water temperature tetapi pada system rangkaian listrik
atau pada system pendinginnya.
3)
Apabila kontraktor tidak bekerja, maka
kerusakan atau gangguan terjadi padawater temperature. Oleh karena itu lakukanlah
langkah-langkah sebagai berikut :
·
Periksa WT 1 atau WT 2 dari kemungkinan
ada kelainan atau setelannya terlalu tinggi.
·
Untuk tindakan sementara apabila WT 1
atau WT 2 tidak dapat diatasi maka dapat mengerjakan kontraktor (C1 atau C2)
secara darurat dengan cara member arus pada coil C1 atau C2, dengan demikian
fan radiator akan dapat berputar.
b.
Pemeriksaan terhadap system pendingin:
Apabila
kontraktor C atau ECR bekerja berarti water temperature bekerja dengan baik
maka pemeriksaan berikutnya harus dilakukan dalam system dengan cara sebagai
berikut :
1)
Periksa putaran fan radiator pada ruang
radiator, berputar atau tidak.
2)
Apa bila fan radiator berputar maka
gangguan terjadi pada system pendingin.
3)
Tetapi bila fan radiator tidak berputar
maka gangguan kemungkinan terjadi pada system pelayanan listriknya.
4)
Periksa atau ukur sambunga-sambungan
listrik system pendingin seperti saklar, relay, sampai ada kumparan ECC
menggunakan wiring diagram dan alat ukurnya.
c.
Pemeriksaan terhadap system pendingin:
Jika fan radiator berputar akan
tetapi pengaman motor panas kerja maka :
1)
Periksa jendela atau krepyak elemen
radiator kemungkinan masih tertutup, apabila masih tertutup buka dengan cara
darurat
2)
Perikasa air pendingin pada gelas duga.
Apabila kurang, tambah air pendingin.
3)
Periksa elemen radiator kemungkinan
kotor.
4)
Periksa sirkulasi air pendingin
kemngkinan water pump macet.
5)
Apabila penyebab gangguan belum dapat
dipastikan maka dapat dicoba untuk melanjutkan dengan membatasi TH (NOTCH)
B.
Fan
Radiator
Fan radiator berfungsi untuk mempercpat pendinginan
air pada radiator. Saat suhu air sebesar 74̊ C hingga 78̊ C bekerjalah WT
(Water Temperatur) satu. Kemudian saat suhu air mencapai 82̊ C hingga 85̊ C
maka secara otomatis WT dua bekerja. WT bekerja karena adanya medan magnet yang
dihasilkan ole coil yang dialiri arus listrik.
Saat speed WT satu/on listrik mengalir dari batrai
menuju brush holder dan diteruskan ke dalam coil dish. Coil mengubah energy
listrik menjadi magnet. Dan energy magnet tersebut akan menggerakkan fan. Fan
digerakkan oleh motor diesel yang diteruskan ke garden lalu ke compressor dan
berakhir di fan radiator, agar bisa bergerak dengan putaran motor diesel 1800
rpm dalam posisi ideal.
Dalam pengetesan fan radiator rpm yang digunakan
sebesar 830 rpm. Selama 30 menit. Yang di ukur saat pengetesan adalah suhu
housing, beraring 5218 dan suhu gear box 70̊ C, kemudian suara fan radiator max
100 db (decibel) dengan alat termograf untuk mengukur suhu dan sound level
meter untuk mengukur suara, dan tahanan coil dish min 5,6 Ω (ohm), tahanan
isolasi coil dish min 1 mega ohm.
C.
Instruksi
Kerja
REFISI FAN RADIATOR LOK
CC
201, CC 203, CC 204
1.
Gunakan alat keselamatan
2.
Pembongkaran :
a.
lepas tutup shaft ECC dengan melepas
baut 9/16ˮ , lepas neple VET, lepas kipas dengan melepas baut 3/4ˮ , pompa
hidrolik dan jib crane, lepas ECC dengan melepas baup 3/4ˮ pada gear box dan
angkat ECC.
b.
Lepas coupling dengan pompa hidrolik,
lepas fly wheel, stup dan sleeve pada gear
unit, lepas bearing dengan pompa hidrolik dengan tekanan 200 Psi, lepas gear
unit dengan pompa hidrolik tekanan 3000 Psi.
3.
Pencucian
Cuci
blids, bearing, coupling, stup, fly wheel, shaft, dan gear box.
4.
Perakitan :
a. Periksa
komponen sebelum perakitan, pasang pinion gear pada shaft dengan cara dipanasi
dengan suhu 160̊ C , pasang bearing pada shaft dengan suhu 80̊ C, pasang shaft
pada gear box & stel kelonggaran axial 0,80 - 0,250 mm.
b. Pasang
stup dengan cara dipanasi dengan suhu 160̊ C, siapkan gear box dan pasang ECC
pada gear box, stel toleransi axial gigi gear unit pada kisaran 0,609 – 0,870
mm dengan kedudukan 90̊ , pasang blids,
tutup shaft ECC & Neple VET, gear box fan radiator diidi minyak pelumas
DILOKA 448’.
5.
Pengetesan
Pasang
fan radiator pada test stand, periksa suhu bearing untuk bearing atas maximal
70̊C dan bearing bawah suhu 70̊C, cat dan identifikasi komponen.
6.
Cuci semua alat, dan masukan ke dalam
tool box
REVISI
ECC FAN RADIATOR
CC
201, CC 203, CC 204
1.
Gunakan alat keselamatan
2.
Pembongkaran :
lepas
mur dan ring pengunci, lepas housing bearing, bongkar coil dish dan sleeve,
lepas baut M12, lepas mur dan penguncinya. Lepas shaft dan bearing dari casing,
lepas gear set dari shaft.
3.
Pencucian :
Bersihkan
dan cek
4.
Perakitan :
a.
Siapkan suku cadang dan bearing, gear
set panasi dan pasang pada shaft, pasang bearing NU310, pasang shaft pada
casing, pasang bearing 5218 kunci dengan mur pengunci.
b.
Pasang tutup casing (karier), pasang
coil dish pemanasan 180̊C, pasang Sleeve, pasang inris NU 214, Housing di stel
: Bearing 7310, spacer, bearing NU 2144 kemudian tutup dengan bearing cap,
housing di pasang di shaft, kunci shaft dengan mur pengunci, beri pelumas/grease.
5.
Pengetesan :
Dipasang pada fan radiator
6.
Cuci semua alat, dan masukan pada tool
box
TEST
FAN RADIATOR
1.
Gunakan alat keselamatan
2.
Tempatkan fan radiator pada test stand.
3.
Pasang sim pengganjal fan untuk kerataan
dudukan fan.
4.
Pasang baut dudukan fan.
5.
Pasang baut coupling.
6.
Lihat secara kasat mata kelurusan
fan,coupling dan motor penggerak.
7.
Kencangkan baut dudukan fan dan coupling
fan.
8.
Pasang brostel WT.
9.
Nyalakan motor penggerak fan dengan
menekan saklar.
10. Putar
fan ± 30 menit.
11. Dengarkan
ada tidaknya suara asing.
12. Cek
suhu bearing T310 maksimal 70̊ C.
13. Cek
suhu bearing NU214 maksimal 70̊ C.
14. Cek
suhu bearing 5218 maksimal 70̊ C.
15. Cek
suhu bearing 664 maksimal 70̊ C
16. Cek
keolengan blids secara manual/pengelihatan
17. Bila
terjadi suara asing, suhu bearing terlalu tinggi dan keolengan blids maka perlu
revisi ulang.
18. Bila
fan dinyalakan bagus, saklar motor bisa di matikan.
19. Fan
radiator siap digunakan/dipasang ke lokomotif.
BAB
V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah
melakukan praktik industry (PI) dengan baik, siswa diharapkan dapat memperoleh
pengalaman kerja dan ilmu pengetahuan yang berguna.
Dengan
terselesaikannya laporan ini, penulis dapat memperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
·
Menambah ilmu pengetahuan yang tidak
bisa diperoleh di sekolah
·
Memperoleh pikiran tentang kemampuan
yang harus dimiliki siswa SMK yang dibutuhkan oleh dunia industry
·
Ilmu yang telah diterima saat melakukan
praktik industry (PI) berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman kerja
mengenai bidang otomotif yang akan di terapkan dan dikembangkan dimasa yang
akan dating
·
Bahwa adanya keterkaitan pada praktikum
sekolah dan industry akan adanya kerjasama saling menguntungkan
·
Praktik kerja industry merupakan sarana
untuk mengmban rasa percaya diri, mandiri, peduli dan tanggung jawabterhadap
masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari hari
B.
SARAN-SARAN
·
Selalu memperhatikan keselamatan kerja
saat melaksanakan pekerjaan
·
Peralatan yang lengkap dan memadai dapat
mempercepat suatu pekerjaan sehingga konsumen merasa puas dan percaya terhadap
pelayanan yang di berikan.
·
Patuhilah peraturan yang ada dimanapun dan
kapanpun
Apabila
dalam pembuatan laporan ini mengalami kesalahan kata maupun menyinggung
perasaan pembaca, penulis sepenuhnya mohon maaf (baik lahir maupun batin) yang
sebesar-besanya. Semoga laporan ini dapat menjadi pedoman dan acuan dalam
melaksanakan kegiatan kerja
Lampiran
Lokomotif
Gear Box
ECC
Coil Dish
Fan Radiator
Transmisi
Isi Transmisi
Isi Transmisi
Sertifikat hasil PRAKERIN
Mas alfin rindi. Ada yg ingin saya tanyakan
BalasHapusApakah prakerin disini dpt uang saku?
BalasHapus