Sabtu, 01 Februari 2014

Laporan prakerin


      Oke sob kali ini saya akan menshare laporan PKL saya di UPT.Balai Yasa Yogyakarta, untuk lebih jelas nya langsung aja kitsimak....




LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA
TANGGAL 15 OKTOBER 2012 S/D 5 JANUARI 2013

Disusun dalam rangka melengkapi syarat penilaian Praktik Kerja Industri
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Yogyakarta
Program Studi Keahlian : Teknik Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan


Disusun oleh :

                                                      Nama   : Alfin Rindi Widiyanto
                                                      NIS     : TP.1113775



PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 YOGYAKARTA
Jl.RW. Monginsidi 2 Jetis, Yogyakarta 55233 Telp./Fax. (0274) 513503





LEMBAR PENGESAHAN

     Laporan ini telah diperiksa, diuji dan disetujui pada 
  Hari          :
  Tanggal    :

Oleh :

Pembimbing Industri                                                           Pembimbing Sekolah



Jumadi                                                                                Saryanto, S.Pd.
NIP. 38809                                                                          NIP.19700205 200012 1 001

Menyetuji,
Ketua Program Studi Keahlian



Suharno, S.Pd.
NIP. 19721005 199801 1 002

Mengetahui,

An. EVP. UPT. Balai Yasa Yogyakarta                    Kepala SMK Negeri 3 Yogyakarta

Assistant Manager Gol. Auxiliary



Suparna                                                                     Drs. Aruji Siswanto

NIP. 38801                                                                 NIP. 19640507 199010 1 001




KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat serta karunia yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menelesaikan praktik kerja industri di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA dan sekaligus menyelesaikan laporan ini.
           
            Laporan ini kami susun berdasarkan tugas yang kami terima selama praktik kerja industri di UPT. BALAI YASA YOGYAKARTA, kami ucapkan terima kasih yang tulus atas bimbingan yang telah kami terima kepada :

1.      Drs. Aruji Siswanto selaku kepala sekolah SMK N 3 YOGYAKARTA
2.      Suharno, S.Pd selaku ketua program keahlian teknik pemesinan
3.      Saryanto, S.Pd selaku pembimbing
4.      Ir. Jhon Robertho selaku pimpinan industri
5.      Suparna selaku kepala golongan AUXILIARY
6.      Jumadi selaku KSR AITK atau pembimbing dari industri

      Demikian laporan ini kami susun, kritik dan saran yang membangun akan kami terima dengan senang hati

Yogyakarta, 5 Januari 2013



                                                                                                    Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Belajar didunia/industri merupakan bagian dari pendidikan system ganda. Pelajaran di sekolah dan latihan kerja di dunia usaha/industri telah disusun sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, siswa wajib mengikuti praktik kerja industri ini dengan baik.
Praktik kerja industri merupakan kerja terpadu yakni belajar dan bekerja pada situasi yang sebenarnya dan bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja kepada siswa sehingga mencapai keahlian dan sikap kerja yang professional. Dengan program praktik kerja industri ini diharapkan iklim kerja di dunia usaha/industri dapat di adopsi siswa dan dapat menambah ilmu pengetahuan serta teknologi dari dunia industri.


B.       Tujuan Kerja Industri
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.         Memberikan pengalaman kerja yang sebenarnya bagi siswa.
2.         Membentuk sikap kerja yang professional bagi siswa.
3.         Menambah ilmu pengetahuan dan teknologi dari dunia usaha/industri.

C.      Manfaat Praktik Kerja Industri
Praktik kerja industri (PRAKERIN) memberikan manfaat bagi siswa untuk membentuk perilaku dan mengembangkan potensi dirinya sebagai berikut :
1.         Disiplin
Dunia usaha/insdustri mempunyai aturan-aturan dalam pelaksanaan pekerjaan setiap harinya. Tujuan ditetapkan aturan-aturan tersebut adalah untuk mengatur pelaksanaan dan menjaga keamanan karyawan. Semua karyawan harus mematuhinya, demikian juga dengan siswa yang melaksanakan praktik kerja industri. Diantaranya : mematuhi peraturan yang berlaku dan mengikuti pelatih yang di jadwalkan.
2.         Kerjasama
Ada banyak tenaga yang terlibat dalam proses produksi dan akan dijumpai kesulitan-kesulitan maka diperlukan kerjasama yang baik dan saling membantu sebagai sesuatu team work yang baik. Sehingga iklim kerja yang kondusif.
3.         Inisiatif
Tugas/pekerjaan/langkah-langkah tanpa perintah (prakarsa sendiri). Pada praktiknya nantinya tidak selamanya siswa dibimbing dan diawasi karena kesibukan pembimbing industri. Maka siswa dapat menangani pekerjaan tersebut dengan bekal dan pendidikan dan latihan selama di sekolah sesuai prosedur yang telah ditentukan.
4.         Tanggung Jawab
Tanggung jawab artinya melaksanakan pekerjaan/tugas dengan baik dan benar  sehingga menghasilkan produk yang berkualitas sesuai standar produksi. Tanggung jawab tidak hanya dibebankan pada karyawan tetapi juga pada siswa yang melaksanakan praktik kerja industri. Orientasi dunia usaha/industri adalah profit/keuntungan maka kerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan hindari bekerja sambil bergurau.
5.         Bertanya Bila Mengalami Kesulitan
Bila dalam menjalankan tugas atau pekerjaan yang diberikan mengalami kesulitan maka bertanyalah. Bertanya merupakan sikap kehati-hatian agar terhindar dari kesalahan yang fatal.
6.         Kebersihan
Bersih itu sehat, bersih itu indah, bersih itu nyaman. Kebersihan merupakan bagian dari kesehatan dan keselamatan kerja, sehingga akan mempengaruhi proses dan akan meningkatkan kualitas hasil kerja
7.         Kreatif Mencari Informasi
Timbalah ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dari industri. Karena industri adalah tempat berkembangnya teknologi. Banyak alat-alat atau mesin yang tidak terdapat di sekolah, untuk itu kuasailah teknologi terbaru yang diterapkan di industri sampai pada batas-batas anda diperbolehkan. Semakin banyak anda mendapatkan ilmu dan pengalaman semakin bekualitas latihan kerja yang anda lakukan.
8.         Bekerja/Berlatih dengan hati-hati
Berhati-hati saat melaksanakan pekejaan di industri. Perhatikan keselamatan kerja diri anda sendiri, orang lain dahun lingkungan kerja anda.



BAB II
PROFIL dan SEJARAH INDUSTRI

A.      Sejarah Berdirinya Industri
Balai Yasa Yogyakarta adalah salah satu balai yasa memiliki PT. KERETA API (persero) di jawa Balai Yasa didirikan oleh perusahaan perkeretaapian swasta milik Belanda yaitu Nederland Indidche Spoorwag Matschapi (NIS) pada tahun 1914, dengan nama bengkel Central Werkplats. Tugas utamanya adalah melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong, dan kerta. Pada tahun 1942 diambil alih oleh pemerintah Jepang dan Perkeretaapian menjadi perusahaan kereta api pemerintah. Pada tanggal 28 September 1945 perkeretaapian diambil alih oleh pemerintah Indonesia. Nama perkeretaapian, yaitu Balai Karya, DKA, PNKA, PJKA, PERUMKA. Sejak 6 Juni 1959 namanya berubah menjadi Balai Yasa Yogyakarta  dengan tugas pokok melaksanakan overhaul lokomotif dan genset.
Balai Yasa Yogyakarta dibangun di atas tanah seluas 128.800m yang terletak di jalan koesbini no. 1 Yogyakarta. Bangunan yang berfungsi sebagai kantor los kerja seluas 43.700m², daya listrik diambil dari PLN dengan kapasitas 1.1KVA. Sebagian daya listrik cadangan ada tiga buah genset, masing-masing mempunyai kapasitas kapasitas 500 KVA (AC), 80 KVA (AC), dan 133 KVA (DC).
System telekomunikasinya dilayani dengan TOKA (Telepon Otomatis Kereta Api) yang mempunyai 27 sambungan. Disamping TOKA, ada juga 2 sambungan telepon yang dilayani PT. Telkom dan sebuah faximile. Selain itu juga memiliki wireless, SIPERLOKA (System perawatan Lokomotif Kereta Api), SIPEKA (System pegawai Kereta Api), SALOKA (System Logistik Kereta Api).
Mesin-mesin perkakas yang dimiliki Balai Yasa Yogyakarta kurang lebih 647 unit yang sebagian besar sudah tua usianya. Untuk pengujian lokomotif yang mengalami perawatan didepan Balai Yasa Yogyakarta terdapat test track sepanjang 1.000m.

B.       Visi dan Misi
1.         Visi:
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang focus dalam pelayanan harapan stakeholders.
2.         Misi:
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis penunjangnya. Melalui praktek bisnis dan modal organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama yaitu: keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan

C.      Ruang Lingkup Industri
Di UPT. Balai Yasa Yogyakarta merencanakan dan melaksanakan program pemeliharaan serta perbaikan lokomotiv, pemeliharaan akhir (PA), semi pemeliharaan akhir (SPA), perbaikan atau rehabilitasi (PB/RH) maupun modifikasi (MOD). Menjamin kwalitas hasil pemeliharaan lokomotif. Melayani perbaikan kerusakan dari dipo dan mempertahankan lok, yang siap beroprasi di lintas. Pemeliharaan fasilitas kerja. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta melaporkan realisasi anggaran pemeliharaan dan perbaikan. Melaksanakan hasil rekayasa teknik lokomotif. Pendayagunaan sumber daya manusia dan umum.

D.      Program Produksi Lokomotif Tahun 2012
Program produksi lokomotif pada tahun 2012 di UPT. Balai Yasa Yogyakarta antara lain:
NO
JENIS
JUMLAH
KETERANGAN
1
LOKOMOTIF
112
Baik
2
KRD
6
Baik
3
KRDI
14
Baik
4
KRDE
8
Baik
5
GENSET
4
Baik

        E.  Struktur Organisasi UPT.Balai Yasa Yohyakarta

Keterangan :

EVP   = Excecutif Vice    RN     = Perencanaan      AI    = Auxiliary
               President           RA     = Rangka Atas      TL   = Traksi Listrik
QC     = Quality Control   RB     = Rangka Bawah  LG   = Logam
FT      = Final Test           KOM = Komponen        PT   =Perangkat Tukar
FK     = Fasilitas Kerja     DI      = Diesel               


     F.       Tugas Pokok Golongan Auxiliary
1.         Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, perakitan kembali, alat-alat bantu mekanik dan pneumatic.
a.         Alat bantu berat :
·           Cooling unit
·           Brake system
·           Air control system
·           Peralatan pneumatic
b.        Alat bantu ringan :
·           Compressor
·           Cooler
·           Blower
·           Transmisi motor
2.         Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali transmisi hidroulik.
a.         Perbaikan transmisi hidroulik lok besar
b.        Perbaikan transmisi hidroulik lok kecil
3.         Melaksanakan pengetesan alat-alat bantu mekanik pneumatic dan transmisi hidroulik
a.         Pengetesan alat bantu mekanik
·                Pneumatic
·                Air brake system
·                Air control system
·                Compressor
·                blower
b.        Pengetesan transmisi hidroulik
·                Cooler
·                Cooling unit

Tugas pokok golongan auxiliary yaitu:
1.         GK AI:
a.         Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali alat-alat bantu mekanik pneumatic.
b.        Pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan, dan perakitan kembali transmisi hidroulik.
c.         Pengetesan alat-alat atau komponen sebelum dikirim atau diambil oleh golongan rangka atas.
2.         KR AIB:
Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perakitan kembali alat-alat bantu mekanik pneumatic.
3.         KSR AIBB
Pemeliharaan dan perbaikan alat bantu berat ( cooling unit, Brake system, Air control system, Peralatan pneumatic ).
4.         KSR AIBR
Pemeriksaan dan perbaikan alat bantu ringan ( compressor, cooler, blower, transmisi motor )
5.         KR AIT
Melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan perakitan kembali Transmisi Hidroulik.
6.         KSR AITB
Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Transmisi Hidroulik Lokomotif besar
7.         KSR AITK
Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikanTransmisi Hidoulik Lokomotif kecil
8.         KR AIP
Melaksanakan pengetesan alat-alat bantu Mekanik Pneumatik dan Transmisi Hidroulik
9.         KSR AIPB
Pengetesan alat bantu mekanik pneumatic, air brake, air control system, compressor dan blower.
10.     KSR AIPT
Pengetesan Transmisi Hidroulik, Cooler dan Cooling System

CATATAN :
Karena Transmisi Hidroulik tidak ada produksi maka :
1.         AITK
Melaksanakan pemeliharaan dan pebaikan Fan Radiator dan tugas pokok nya
2.         AITB
Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Blower dan Exhauster


BAB III
KAJIAN TEORI

A.      Cara Mengatasi Apabila Terjadi Hot Engine Atau Motor Panas
1.         Apabila dalam perjalanan terjadi Hot Engine atau Motor Panas kemungkinan gangguan akan terjadi pada :
a.         Water Temperatur Switch yang merupakan sensor untuk suhu air pendingin untuk mengerjakan jendela radiator dan fan radiator tidak bekerja
b.        Water Temperatur Switch bekerja dengan baik namun system rangkaian listrik tidak berfungsi dengan baik.
c.         Poin 1 dan 2 baik namun system pendinginnya tidak berfungsi.
2.         Untuk mengatasi penyebab-penyebab di atas maka harus dilakukan hal sebagai berikut :
a.         Pemeriksaan terhadap kemungkinan gangguan dari water temperature switch:
1)        Periksa kontraktor C1 dan C2 (ECR.1 dan ECR.2) pada ruang CPF relaynya bekerja atau tidak.
2)        Apabila kontraktor bekerja dengan baik, maka gangguan bukan pada water temperature tetapi pada system rangkaian listrik atau pada system pendinginnya.
3)        Apabila kontraktor tidak bekerja, maka kerusakan atau gangguan terjadi padawater temperature. Oleh karena itu lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut :
·           Periksa WT 1 atau WT 2 dari kemungkinan ada kelainan atau setelannya terlalu tinggi.
·           Untuk tindakan sementara apabila WT 1 atau WT 2 tidak dapat diatasi maka dapat mengerjakan kontraktor (C1 atau C2) secara darurat dengan cara member arus pada coil C1 atau C2, dengan demikian fan radiator akan dapat berputar.
b.        Pemeriksaan terhadap system pendingin:
Apabila kontraktor C atau ECR bekerja berarti water temperature bekerja dengan baik maka pemeriksaan berikutnya harus dilakukan dalam system dengan cara sebagai berikut :
1)        Periksa putaran fan radiator pada ruang radiator, berputar atau tidak.
2)        Apa bila fan radiator berputar maka gangguan terjadi pada system pendingin.
3)        Tetapi bila fan radiator tidak berputar maka gangguan kemungkinan terjadi pada system pelayanan listriknya.
4)        Periksa atau ukur sambunga-sambungan listrik system pendingin seperti saklar, relay, sampai ada kumparan ECC menggunakan wiring diagram dan alat ukurnya.
c.         Pemeriksaan terhadap system pendingin:
Jika fan radiator berputar akan tetapi pengaman motor panas kerja maka :
1)        Periksa jendela atau krepyak elemen radiator kemungkinan masih tertutup, apabila masih tertutup buka dengan cara darurat
2)        Perikasa air pendingin pada gelas duga. Apabila kurang, tambah air pendingin.
3)        Periksa elemen radiator kemungkinan kotor.
4)        Periksa sirkulasi air pendingin kemngkinan water pump macet.
5)        Apabila penyebab gangguan belum dapat dipastikan maka dapat dicoba untuk melanjutkan dengan membatasi TH (NOTCH)

B.       Fan Radiator
Fan radiator berfungsi untuk mempercpat pendinginan air pada radiator. Saat suhu air sebesar 74̊ C hingga 78̊ C bekerjalah WT (Water Temperatur) satu. Kemudian saat suhu air mencapai 82̊ C hingga 85̊ C maka secara otomatis WT dua bekerja. WT bekerja karena adanya medan magnet yang dihasilkan ole coil yang dialiri arus listrik.
Saat speed WT satu/on listrik mengalir dari batrai menuju brush holder dan diteruskan ke dalam coil dish. Coil mengubah energy listrik menjadi magnet. Dan energy magnet tersebut akan menggerakkan fan. Fan digerakkan oleh motor diesel yang diteruskan ke garden lalu ke compressor dan berakhir di fan radiator, agar bisa bergerak dengan putaran motor diesel 1800 rpm dalam posisi ideal.
Dalam pengetesan fan radiator rpm yang digunakan sebesar 830 rpm. Selama 30 menit. Yang di ukur saat pengetesan adalah suhu housing, beraring 5218 dan suhu gear box 70̊ C, kemudian suara fan radiator max 100 db (decibel) dengan alat termograf untuk mengukur suhu dan sound level meter untuk mengukur suara, dan tahanan coil dish min 5,6 Ω (ohm), tahanan isolasi coil dish min 1 mega ohm.

C.      Instruksi Kerja
REFISI FAN RADIATOR LOK
CC 201, CC 203, CC 204
1.         Gunakan alat keselamatan
2.         Pembongkaran :
a.         lepas tutup shaft ECC dengan melepas baut 9/16ˮ , lepas neple VET, lepas kipas dengan melepas baut 3/4ˮ , pompa hidrolik dan jib crane, lepas ECC dengan melepas baup 3/4ˮ pada gear box dan angkat ECC.
b.        Lepas coupling dengan pompa hidrolik, lepas fly wheel, stup dan sleeve pada  gear unit, lepas bearing dengan pompa hidrolik dengan tekanan 200 Psi, lepas gear unit dengan pompa hidrolik tekanan 3000 Psi.
3.         Pencucian
Cuci blids, bearing, coupling, stup, fly wheel, shaft, dan gear box.
4.         Perakitan :
a.    Periksa komponen sebelum perakitan, pasang pinion gear pada shaft dengan cara dipanasi dengan suhu 160̊ C , pasang bearing pada shaft dengan suhu 80̊ C, pasang shaft pada gear box & stel kelonggaran axial 0,80 - 0,250 mm.
b.    Pasang stup dengan cara dipanasi dengan suhu 160̊ C, siapkan gear box dan pasang ECC pada gear box, stel toleransi axial gigi gear unit pada kisaran 0,609 – 0,870 mm dengan kedudukan 90̊  , pasang blids, tutup shaft ECC & Neple VET, gear box fan radiator diidi minyak pelumas DILOKA 448’.
5.         Pengetesan
Pasang fan radiator pada test stand, periksa suhu bearing untuk bearing atas maximal 70̊C dan bearing bawah suhu 70̊C, cat dan identifikasi komponen.
6.         Cuci semua alat, dan masukan ke dalam tool box

REVISI ECC FAN RADIATOR
CC 201, CC 203, CC 204
1.         Gunakan alat keselamatan
2.         Pembongkaran :
lepas mur dan ring pengunci, lepas housing bearing, bongkar coil dish dan sleeve, lepas baut M12, lepas mur dan penguncinya. Lepas shaft dan bearing dari casing, lepas gear set dari shaft.
3.         Pencucian :
Bersihkan dan cek
4.         Perakitan :
a.         Siapkan suku cadang dan bearing, gear set panasi dan pasang pada shaft, pasang bearing NU310, pasang shaft pada casing, pasang bearing 5218 kunci dengan mur pengunci.
b.        Pasang tutup casing (karier), pasang coil dish pemanasan 180̊C, pasang Sleeve, pasang inris NU 214, Housing di stel : Bearing 7310, spacer, bearing NU 2144 kemudian tutup dengan bearing cap, housing di pasang di shaft, kunci shaft dengan mur pengunci, beri pelumas/grease.
5.         Pengetesan :
Dipasang pada fan radiator
6.         Cuci semua alat, dan masukan pada tool box


TEST FAN RADIATOR
1.         Gunakan alat keselamatan
2.         Tempatkan fan radiator pada test stand.
3.         Pasang sim pengganjal fan untuk kerataan dudukan fan.
4.         Pasang baut dudukan fan.
5.         Pasang baut coupling.
6.         Lihat secara kasat mata kelurusan fan,coupling dan motor penggerak.
7.         Kencangkan baut dudukan fan dan coupling fan.
8.         Pasang brostel WT.
9.         Nyalakan motor penggerak fan dengan menekan saklar.
10.     Putar fan ± 30 menit.
11.     Dengarkan ada tidaknya suara asing.
12.     Cek suhu bearing T310 maksimal 70̊ C.
13.     Cek suhu bearing NU214 maksimal 70̊ C.
14.     Cek suhu bearing 5218 maksimal 70̊ C.
15.     Cek suhu bearing 664 maksimal 70̊ C
16.     Cek keolengan blids secara manual/pengelihatan
17.     Bila terjadi suara asing, suhu bearing terlalu tinggi dan keolengan blids maka perlu revisi ulang.
18.     Bila fan dinyalakan bagus, saklar motor bisa di matikan.
19.     Fan radiator siap digunakan/dipasang ke lokomotif.


BAB V
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Setelah melakukan praktik industry (PI) dengan baik, siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman kerja dan ilmu pengetahuan yang berguna.
Dengan terselesaikannya laporan ini, penulis dapat memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
·           Menambah ilmu pengetahuan yang tidak bisa diperoleh di sekolah
·           Memperoleh pikiran tentang kemampuan yang harus dimiliki siswa SMK yang dibutuhkan oleh dunia industry
·           Ilmu yang telah diterima saat melakukan praktik industry (PI) berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman kerja mengenai bidang otomotif yang akan di terapkan dan dikembangkan dimasa yang akan dating
·           Bahwa adanya keterkaitan pada praktikum sekolah dan industry akan adanya kerjasama saling menguntungkan
·           Praktik kerja industry merupakan sarana untuk mengmban rasa percaya diri, mandiri, peduli dan tanggung jawabterhadap masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari hari




B.       SARAN-SARAN
·           Selalu memperhatikan keselamatan kerja saat melaksanakan pekerjaan
·           Peralatan yang lengkap dan memadai dapat mempercepat suatu pekerjaan sehingga konsumen merasa puas dan percaya terhadap pelayanan yang di berikan.
·           Patuhilah peraturan yang ada dimanapun dan kapanpun
Apabila dalam pembuatan laporan ini mengalami kesalahan kata maupun menyinggung perasaan pembaca, penulis sepenuhnya mohon maaf (baik lahir maupun batin) yang sebesar-besanya. Semoga laporan ini dapat menjadi pedoman dan acuan dalam melaksanakan kegiatan kerja


                                                Lampiran

Lokomotif


Gear Box


ECC


Coil Dish


Fan Radiator


Transmisi


Isi Transmisi


Isi Transmisi


Sertifikat hasil PRAKERIN





















2 komentar: